Kami jalan-jalan menggunakan Genio merahnya. aku yang mengendarai mobilnya. Dalam perjalan, kami mesra, di sandarkan kepalanya di bahuku, aku belai rambutnya dengan tangan kiriku. Dia makin mesra dan Dia mencium bibirku. aku balas ciuman bibirnya. Udara dingin yang keluar dai AC mobil terasa panas rasanya karena kami sudah HOT. aku dekap kepalanya, aku remas dada yang terbungkus Bra, dan Dia menikmati remasan tanganku.
Kami sampai di puncak, yaitu di sebuah kawasan wisata terkenal di Medan, namanya Brastagi yang berhawa dingin dan sejuk. Karena kami sudah HOT, Dia berbisik ketelingaku,
“Bang.. kita nginap aja yah?” pintanya.
“Di mana?” kataku heran.
aku tidak tahu Hotel apa yang di maksudkan, aku hanya menurut saja. Dia yang membawa jalan.
“Terus aja Bang, nanti sampai di tikungan belok kanan Bang.” pintanya.
aku lihat memang di sebelah kanan ada Hotel yang megah. Dia menyuruh belok. Maklumlah, aku baru dua kali ke daerah yang kami tuju. Waktu itu aku bersama temanku mendaki gunung yang namanya gunung Sibayak. aku belokkan mobil, aku cari tempat parkir yang aman, kami turun dan masuk ke Hotel itu. Kalau tidak salah, Hotel itu namanya Hotel Sibayak karena jelas terpampang papan nama Hotel itu. Setelah kami masuk dan pesan kamar, kami diantar room-boy. Karena bangkit lagi napsu yang tertunda itu, begitu masuk kamar, aku kunci pintu. Kudekap dan kupeluk Dia. Kami berciuman dan berguman di ranjang.
“Hemm.. ouuhh..” desisnya, dan aku buka perlahan-lahan baju serta BH-nya hingga polos.
aku kulum dan kuremas buah dadanya yang lumayan gede dengan pucuk yang berwarna merah muda, terus aku kulum kiri dan kanan.
Dia berdesis seperti ular,
“Uhh.. ahh.. ouuhh..”
Dari lehernya, aku jilatin, terus turun ke perut dan makin ke bawah perlahan-lahan. aku buka celana jeans yang dia pakai hingga lepas dan aku lihat Dia memakai celana dalam berwarna putih. Perlahan-lahan, aku buka hingga terpampang di depanku sebuah bukit yang di tumbuhi hutan yang begitu lebat. aku sibak hutan itu, kuciumi dan kujilat.
“Ouuhh.. ahh.. yahh.. ouugg..” desisnya.
aku semakin nafsu dan aku buka baju serta celanaku sehingga kami sama-sama bugil.
Batang kejantananku yang sudah dari tadi tegang makin keras tegangnya ingin mencari sasaran. Dan kujilat kemaluannya dan klitorisnya yang timbul dengan tiba-tiba akibat napsunya makin memuncak.
“Ahh.. ouugg.. ahh.. yaahh..” desisnya terus.
aku jilat terus klitorisnya.
“Bangg.. akuu.. gak.. tahann.. mauu..”
Dia mencapai orgasme, aku jilat terus. Terasa asin air yang keluar dari kemaluannya. aku buka pahanya lebar-lebar dan perlahan-lahan aku bimbing batang kejantananku ke kemaluannya. Kuarahkan pas di kemaluannya, aku dorong perlahan-lahan.
Dia kesakitan,
“Aduhh.. bangg sakit..”
aku berhenti sejenak karena Dia kesakitan. Kuulangi lagi doronganku dengan perlahan dan pasti.
“Slupp..” sempit sekali kemaluannya hingga batang kejantananku tidak bisa masuk. aku dorong kedua kalinya,
“Slupp..” hanya ujung kepala batang kejantananku saja yang masuk. aku dorong terus tapi kali ini lebih kuat.
“Slupp.. slupp.. bluss..plopp..” masuk batang kejantananku semua ke kemaluannya. aku melihat darah keluar dari kemaluannya. Ternyata Dia masih “virgin” (perawan).
Dia kesakitan,
“Aduhh.. bangg.. sakitt.. bangg..”
aku diamkan sejenak batang kejantananku di dalam kemaluannya dan aku kulum buah dadanya yang menjulang karena nafsunya. aku maju-mundurkan lagi batang kejantananku perlahan-lahan aku mendengar Dia mengaduh lagi,
“sakit bang.. pedih.. tapi enak bang..” gumannya. Terus aku maju-mundurkan batang kejantananku.
“Auoo..ahh.. yahh.. aoouupp.. yaa.. terus bang.. enak bangg.. yahh..” Dia orgasme kedua kalinya. aku terus menyodok kemaluannya maju mundur.
“Ohyahh.. ouhh.. yahh..” desisnya.
Seperti ada yang meyedot batang kejantananku dari dalam kemaluannya. aku makin cepat menyetubuhinya, hingga ada yang mengalir di dalam batang kejantananku sampai ke ujung batang kejantananku. aku dorong terus.
“Yahh.. aouuhh.. yaa..” desisku, karena tiba-tiba alirannya semakin kuat naik ke kepala batang kejantananku, aku pacu terus.
“Yahh.. aouuhh.. yess.. ouugg.. yahh.. aku mauu..” tak sempat kulanjuti lagi kata-kataku, tiba-tiba,
“Croott.. croott.. croott..” spermaku keluar banyak, aku tembakkan di dalam kemaluannya.
Dia berdesis, “Ouhh.. yahh.. uugghh.. ouhh..,” ternyata Dia mau orgasme lagi.
Dan Dia pegang erat leherku, Dia mencengkram erat sekali sampai ada bekas kukunya di leherku.
“Yahh.. ouhh.. ya.. yaee.. yaa..” Dia orgasme lagi ketiga kalinya.
Kubiarkan batang kejantananku di dalam kemaluannya. aku berbaring di atas tubuhnya sejenak. Karena kelelahan, kami istrahat sejenak. aku kecup kening dan bibirnya dan aku balikkan badannya sehingga Dia ada di atas dadaku dan batang kejantananku tidak aku cabut dari kemaluannya. Kami tertidur karena lama kami bergelut, kira-kira 2 jam lamanya sampai jam 3 pagi. aku terbangun dan tiba-tiba batang kejantananku bangkit kembali. aku balikkan tubuhnya tepat di bawah aku. aku sodok lagi kemaluannya. Dia terbangun dan aku sodok terus kemaluannya.
“Slupp.. slup.. slupp..”
Tidak lama,
“Ouuhh.. yahh.. croott..croott..crott,” spermaku keluar lagi, aku lemas dan tertidur di sebelahnya sapai pagi.
aku terbangun pada jam 9 pagi. aku bangunkan Dia dan kami mandi bersama. Kami melakukan lagi di kamar mandi sampai puas. Setelah itu kami bersiap-siapa untuk keluar dari hotel itu dan kami bayar uang sewa hotel.
Kami jalan-jalan di sekitar daerah kota Brastagi. Kami sampai di daerah yang belum pernah aku kesana, kalau tidak salah namanya Kaban jahe. Kami keliling-keling kota dan kami pulang ke Medan. Kami terus bermesraan, Dia merangkulkan tanganya di leherku, dia cium mesra bibirku sampai aku tidak bisa bernafas. Tiba-tiba di depan ada mobil yang berlawanan arah mau nabrak mobil kami. aku banting setir ke kiri sehingga kami selamat dari maut. Setelah itu Dia tidak berani menciumi aku lagi karena takut. Kemudian kami berhenti di daerah yang kalau tidak salah namanya Penatapan. Orang-orang di daerah sana meyebutnya begitu karena banyak orang di sana melihat-lihat. Setelah kami puas melihat-lihat kami melanjutkan perjalan kembali ke Medan dan mobil kami terus meluncur mulus sampai di Medan.
aku berhentikan mobil kami di depan tempat kostku. aku membawa Dia masuk ke dalam dan aku perkenalkan kepada nenek serta cucu pemilik kost. Mereka menyambut dengan ramah. aku membawa masuk ke kamar kost aku yang berukuran 3×4 luasnya. aku kunci pintu kamar. aku peluk Dia, kucium, dan kuremas dadanya yang menantang.
Dia membalas dengan desis suara nafsunya,
“Aouuhh..ahh..,” kami bergumul selama 20 menit.
Kubuka semua pakainya, Dia juga membuka pakainku hingga kami sama-sama polos. Batang kejantananku yang sudah tegang dari tadi kuarahkan ke kemaluannya yang masih sempit, maklum karena baru hilang perawanya.
aku arahkan batang kejantananku tepat di kemaluannya,
“Slupp.. slerr.. slupp.. blees..” masuk sudah batang kejantananku. aku sodok terus.
Dia berdesis lagi,
“Aouhh.. yahh..”
Karena aku takut terdengar sama nenek dan cucu yang punya rumah, aku sumbat mulutnya pakai mulutku hingga Dia tidak bisa bersuara. Terus aku sodok kemaluannya,
“Auohh.. ahh.. ahh.. Bangg.. aku mau keluar nih..”
aku pacu terus sampai Dia orgasme,
“Serr..” Dia kelimax terasa di kepala batang kejantananku. aku masuki terus kemaluannya tampa henti sampai orgasme.
“Aouh.. yaa.. ouh..” suara desisan nafsuku.
aku pacu terus batang kejantananku sampai,
“Croott..croott..” aku keluarkan spermaku di dalam kemaluannya.
Kami sama-sama puas dan tertidur sejenak Kemudian aku berbenah diri, Dia juga. aku antar Dia pulang kerumahnya dan aku kembali ke tempat kostku.
0 komentar:
Posting Komentar