Mengintip Mantan Istri dengan Kontol Bule - Saya sempat sudah berkeluarga tapi akhirnya kandas dengan istriku, baru seumur jagung mungkin 7 bulanan kami berdua sudah tak merasa cocok dan pada akhrinya kami bercerai sudah 4 bulan ini kami tak ada hubungan apa apa, kadang saya rasa ada kangen dengan dia, begitu juga dengan mantan istriku, mungkin dia kangen juga denganku.
Dalam cerita ini saya akan mengisahkan mantan istriku yang di entot oleh bule, perihal saat saya berkunjung ke rumah kosnya tiba tiba saja di depan pintu kulihat bule sedang keluar dari rumahnya, setelah si bule pergi saya diam diam menyelinap masuk ke rumahnya , istriku habis mandi dan dia keluar kaget melihat saya sudah berada di kasurnya.
Tubuhnya masih seperti yang dulu, padat seksi dan langsing, kutanya infonya tetapi tak dijawab, dengan santai ia melepaskan handuk yang melilit di tubuhnya, toketnya dipamerkan begitu saja, membikin saya jadi bernafsu. Ukuran toket istriku memang tak terlalu besar tapi juga tak terlalu kecil,
Yah.., sesuai dengan ukuran tubuhnya yang mungil, bentuknya benar-benar menggiurkan mata laki-laki yang memandangnya, bulat, padat dan tak melar. Melihat itu kontolku langsung berdiri, apa lagi melihat bekas gigitan si bule di pundak dan toketnya.
Kupeluk ia dari belakang, kucium lehernya dan kubisikkan ajakan untuk bersetubuh, tetapi ia menolak dengan alasan ada janji dengan teman pagi ini. Selesai berpakaian ia langsung ngeloyor pergi meninggalkan saya sendirian.
Lama saya berpikir, dan terlintas dibenakku untuk mengintai hubungan intim mereka. saya tanyakan ke ibu kost untuk menyewa kamar sebelah, kutahu kamar sebelah tak ditempati. Setelah dealt dengan ibu kos saya langsung balik ke rumah mengambil peralatan spy-ku yang dahulu kubeli dari internet.
saya memiliki dua buah pinhole video camera yang dapat ngintip lewat lubang kecil. Dahulu alat ini saya pakai untuk mengintip anak-anak kost di rumahku. Balik lagi ke tempat kost istriku dan langsung memasang peralatan spy-ku.
Saya buat lubang kecil tepat di atas temat tidur dan satu lagi di kamar mandi. Selesai pasang kamera lewat plafon, saya coba connect ke TELEVISI-monitor yang kupersiapkan di kamar sebelah, hampir 70% dari ruangan tidur dapat kumonitor dan selanjutnya beralih ke channel di kamar mandi, di sini saya harus naik lagi ke plafon sebab lokasi cameranya kurang tepat, kugeser sedikit agar tepat di atas bath tub.
Jam 12.00 saya selesai setup video spy-ku, lalu mandi sejenak membersihkan debu yang melekat di tubuhku setelah naik ke langit langit kamar kost. Sambil tiduran menunggu istriku kembali ke kostnya. Kira-kira jam 20.00 kudengar langkah kaki di kamar sebelah, kuintip lewat jendela, ternyata istriku dan si bule yang datang.
Kunyalakan TELEVISI-monitor, kulihat si bule menunggu istriku yang sedang menutup pintu kamar, istriku tampak tak sabaran, langsung menubruk si bule dan mereka berpagutan sambil saling melepaskan pakaian.
Cuma dalam beberapa detik mereka sudah telanjang bulat, istriku jongkok di hadapan si bule yang kontolnya setengah ereksi dan melahap kontol besar di hadapannya. Mulut istriku tak dapat menampung seluruh kontolnya.
Perlahan tapi mantap kontol si bule ereksi penuh sebab permainan lidah istriku. Kutahu ini adalah keahlian istriku, dahulu saya hingga merem melek dibuatnya. Si bule yang tinggi besar mengangkat tubuh mungil istriku ke tempat tidur dan langsung menindihnya.
Dengan benar-benar bernafsu si bule melahap toket kenyal milik istriku. Dari TELEVISI-monitor saya dengan jelas sekali melihat wajah istriku yang lagi merem melek menikmati permainan lidah si bule.
Puas menikmati kedua gunung kembar istriku, si bule beralih turun ke perut lalu ke bukit yang ditumbuhi bulu jarang-jarang.
Desahan istriku benar-benar jelas kudengar lewat earphone sebab sebelumnya sudah kupasangi wireless microphone di belakang head board-nya. Tangan istriku menarik kuat-kuat sprei sewaktu lidah si bule mulai menyusuri lubang memeknya.
Dengan benar-benar bernafsu istriku memainkan kontol di mulutnya, sedangkan si bule sendiri sibuk memainkan lidahnya di clitoris istriku, kulihat kaki istriku mulai menegang dan paha istriku menjepit kepala si bule.
Setelah puas ber-’69’, si bule duduk bersandar di head board dan istriku duduk di pangkuannya dengan saling berhadapan. Dengan bertumpu pada lututnya, perlahan istriku memasukan kontol besar si bule ke lubang memeknya.
Istriku menjerit kecil ketika kontol si bule mulai menerobos masuk. ia mendongak ke atas sambil meringis menahan sakit saat menurunkan pantat bahenolnya agar kontol si bule masuk lebih dalam.
Setelah diam beberapa saat untuk melumasi kontol si bule, istriku mulai menggerakkan pantatnya maju mundur, sedangkan si bule melahap dan mejilati toket istriku. Ini adalah gaya yang paling disukai istriku. Gerakan istriku maju mundur makin lama makin cepat dan tak beraturan, selang 5 menit tubuh istriku bergetar hebat menikmati orgasme sambil melumat mulut si bule.
Mereka istirahat sejenak sambil mencumbui istriku agar bangkit lagi. Dengan memainkan toket istriku yang kenyal, ia bangkit lagi gairahnya, Istriku lalu mengangkangkan pacuma lebar-lebar, dari TELEVISI-monitor saya dapat lihat memek istriku yang kemerah-merahan akibat gesekan kontol besar si bule.
Dia menusukkan senjatanya ke memek istriku dan mulai menggerakkan pantatnya maju mundur dengan keras, saking kerasnya hingga terdengar suara, “Plak! plok.., plak! plok!”, dari benturan paha mereka.
Istriku mendesah hebat setiap kali si bule menghunjamkan kontolnya dalam-dalam. Rasa cemburuku timbul saat melihat perlakuan kasar si bule terhadap istriku, tetapi saya menikmatinya, kontolku rasanya sudah tak kuat menahan sakit sebab tegang sejak tadi.
Lima menit berlalu si bule menunggangi istriku, perlahan-lahan ia mulai kesetanan, gerakanya mulai tak beraturan apalagi istriku juga ikut menggoyangkan pantatnya dengan kesetanan. Akhirnya si bule memuntahkan seluruh pejuhnya di dalam memek istriku.
Dia berteriak histeris menikmati puncak orgasmenya. Kulihat istriku mencium mulut si bule mesra sekali, dari slang English-nya kutahu ia adalah orang Italy.
Berdua mereka ke kamar mandi, saya cepat-cepat mencolokkan cable RCA dari camera yang di kamar mandi ke TELEVISI-monitor. Di kamar mandi kulihat istriku jongkok memutar kran shower sementara si bule memegang shower head-nya. Lalu mereka saling menggosok dengan sabun. Si bule lama sekali membersihkan memek istriku hingga ia merem melek.
Bath tub mereka isi setengahnya lalu tiduran berdua di dalamnya dengan si bule di bawah dan istriku di atas pelukan si bule. Mereka saling berpagutan mesra. Kulihat jam tanganku sudah menunjukkan pukul 23.00 malam, saya buru-buru pulang sebab besok senin pagi saya harus kerja. Terpaksa saya kehilangan adegan hot selanjutnya.
Dahulu saya berniat membeli alat perekam VCR 24 jam, tetapi tak jadi sebab harganya mahal. Sesampainya dirumah mataku tak dapat terpejam, dalam pikiranku masih terbayang adengan hot istriku dengan si bule. Coba saya punya perekam, saya dapat melihat adegan mereka selanjutnya. Membayangkan mereka, saya jadi tak dapat tidur hingga pagi.
TELEVISI-monitor kunyalakan, tetapi mereka tak kelihatan di kamar tidur, terlihat tempat tidur yang acak-acakan dan pakaian berserakan di mana-mana. Kucoba colokkan monitor yang di kamar mandi, dan “astaga!”
Mereka bertiga, istriku, si bule dan temanya bule satunya lagi, yang ini bentuk kontolnya lucu, bagian bawah kecil tetapi kepalanya sebesar bule satunya lagi. Kini kutahu nama bule yang menyetubuhi istriku kemarin namanya Alexis, itu saya dapat dari teman istriku di tempatnya bekerja.
Alexis adalah tamu yang sering menginap di hotel tempat istriku bekerja dan ia memiliki business di Indonesia. Di kamar mandi, istriku kulihat sedang nungging sedangkan Alexis memompa memek istriku dari belakang, tangan istriku berpegangan ke pinggir bath tub sambil melumat kontol anehnya milik si bule satunya yang duduk di ujung bath tub.
Aku baru tahu kalau istriku dapat sebuas ini sama cowok bule. Wah ini adegan yang sungguh benar-benar menyesakkan dadaku, rasa iri, cemburu, marah, menyesal, birahi, sedih bercampur aduk, pokoknya tak dapat dijelaskan.
Keadaan tempat tidur yang acak-acakan menandakan merekan sebelumnya bergumul di sana dan pergumulan mereka di kamar mandi saat ini mungkin babak kedua atau mungkin ketiga. saya telah kehilangan adegan tersebut. Kalau kubayangkan mungkin lebih seru dari yang di kamar mandi.
Alexis mencabut kontolnya dari memek istriku dan menancapkanya lagi ke lubang pantat istriku, seumur-hidup saya belum pernah menikmati lubang istriku yang satu ini, setiap saya minta ia selalu menolak dengan alasan sakit lah, tak enak lah,
Dalam 5 menit Alexis mencabut kontolnya dan menumpahkan seluruh air maninya di punggung istriku. Sementara bule satunya lagi asyik menikmati permainan mulut istriku, sebab sudah bernafsu si bule satunya lagi langsung menggendong istriku ke tempat tidur.
Istriku di tempatkan di pinggiran bed dengan posisi nungging sementara si bule berdiri di lantai, di pingiran bed dan bersiap-siap menusukkan senjatanya ke lubang pantat istriku. Goyangan pantat si bule menimbulkan suara, “Ceplak.., ceplok..!”,.
kontol si bule yang bentuknya aneh itu makin keras menghunjam pantat istriku sambil tangannya meremas keras pantat bahenol istriku. Datang dari kamar mandi si Alexis langsung ikutan nimbrung, ia menyusup ke bawah tubuh istriku dengan kaki menjuntai ke bawah ia memasukkan kontolnya ke memek istriku lalu menurunkan badan istriku,
si bule satunya lagi tetap berdiri dengan kontol menancap ke pantat istriku, ia agak membungkuk sebab badan istriku merendah dan nempel ke tubuh Alexis. Mereka mulai bergoyang, mulut istriku dengan lahap menjilat dada bidang si Alexis yang di penuhi dengan bulu.
Si bule satunya sudah mulai kesetanan, pantatnya kian keras bergoyang dan akhirnya, “Cret.., cret.., cret”, pejuhnya tumpah di punggung istriku, sementara si Alexis masih asyik menikmati goyangan istriku dari atas, sebab si bule satunya lagi tak lagi menusukan senjatanya,
istriku lalu duduk bersimpuh di kontol si Alexis dan bergoyang maju mundur. Tangan si Alexis meremas toket kenyal milik istriku, desahan istriku makin hebat hingga akhirnya lemas terkulai di atas tubuh Alexis.
Si bule satunya datang dari kamar mandi, langsung berpakaian lalu pamitan pada mereka. Sempat-sempatnya ia melumat mulut istriku sebelum pergi. Alexis menggendong istriku ke kamar mandi. Setelah saling membersihkan di kamar mandi, mereka tidur bugil dengan saling berpelukan.
Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 24.00, saya putuskan untuk tidur di sini dan besok saya akan bolos kerja. Hingga jam 02.00 di kamar istriku tak ada aktivitas, mereka masih tertidur pulas dengan tetap saling berpelukan. Akhirnya saya tertidur sebab bosan menunggu.
Jam 04.00 saya terbangun dan melihat ke monitorku. Kulihat tangan istriku mengocok kontol si Alexis yang sedang berdiri setengah tiang. Kepala istriku dituntun paksa oleh si bule untuk melakukan blow job.
Mulut istriku yang mungil tampak mengembung akibat sumbatan kontol si Alexis. Setelah berapa lama akhirya tumpah juga isinya di mulut istriku, si Alexis akhirnya tertidur pulas lagi, sementara istriku ke kamar mandi membersihkan mulutnya.
Jam 07.00 si bule bangun, berpakaian dan pamitan ke istriku yang bermalas-malasan di tempat tidur dalam keadaan bugil. Setelah si Alexis pergi, saya menyerbu masuk ke kamar istriku, ia terkejut sekali melihat saya datang, saya langsung membuka pakaianku dan menindihnya. Berberapa kali ia berontak, tetapi akhirnya kontolku dapat kutancapkan ke memeknya.
Puas mengocok memeknya, saya minta ia nungging untuk menyodok lubang satunya. ia menolak, “nov.. kamu jangan munafik, si bule dua orang itu kenapa kamu kasih..ah?”, saya keceplosan ngomong. ia terheran-heran dan menanyakan dari mana saya tahu hal itu.
Akhirnya saya menjelaskan aktivitas spy-ku di kamar sebelah. Wajah istriku tampak merah padam antara malu dan marah, apalagi kujelaskan secara detil pergumulannya yang hot dan binal dengan si bule. ia memintaku agar cepat-cepat mengurus perceraian kami, sebab ia akan segera menikah dengan si Alexis dan pergi ke Italy.
Aku menyanyakan apakah ia benar-benar mencintai si bule tetapi tak dijawabnya. saya memberi tahu bahwa hidup di luar negeri itu susah dan budaya mereka beda. “saya takut nanti di sana kamu dijadikan budak nafsu mereka”, saranku.
Setelah kejadian itu, mereka selalu berpindah-pindah dari satu hotel ke hotel lainnya untuk bercinta. saya jadi kehilangan objek spy-ku sebab ketololanku sendiri. saya tak dapat menaklukkan rasa cemburuku. Setelah kami resmi bercerai, istriku diboyong si bule ke Italy. Hingga kini saya tak pernah terima kabar darinya.
0 komentar:
Posting Komentar