Cerita Dewasa, Awal September yg lalu aqu sudah tak berkerja lagi kerana mengundurkan diri atau resign. Hari-hari kuhabiskan di rumah bersama anakku, maklumlah sewaktu aqu bekerja jarang sekali aqu dekat dgn anakku tersebut. Hari demi hari kulalui tanpa memikirkan ketaqutan untuk stok kebutuhan yg akan habis dikemudian hari,aqu cuek saja bahkan aqu semakin terbuai dgn kemalasanku yg menjadi jadi.
Pagi sekitar pukul 8 waktu Indonesia barat, aqu bbaru saja terbangun dari tidur panjangku. Kulihat anak dan isteriku tak ada disamping, ah… mungkin sedang di beranda pikirku dalam hati. Sewaktu aqu hendak turun dari tempat tidur terdengar suara teriakan tangis anakku menuju arah pintu. sesewaktu itu pula pintu kamar terbuka dgn kerasnya.
Oh… ternyata dia bersama Auntynya Marta yg tak lain adalah adik iparku, ternyata anakku tersebut sedang pipis dicelana. Marta kemudian mengganti celana anakku yang basah kuyup,
“Kemana mamanya, Taa?…?” tanyaqu.
“Ga tahu tuh bang… mungkin sedang ke pasar” jawabnya
“Emang ga di kasih tau, ya?”timpalnya lagi. Aqu melihat Marta pagi itu sedikit salah tingkah, sebentar dia meihat kearah bawah selimut dan kemudian salah memakaikan celana anakku.
“Kenapa kamu Taa”tanyaqu keheranan
“Anu bang…”sembari melihat kembali ke bawah.
“Oh… maaf ya, Taa” kagetnya aqu, ternyata selimut yg kupakai tidur sudah melorot setengah pahaqu tanpa kusadari, aqu masih berbugil ria. Hmmm… tadi malam baru saja bergulat sama isteriku tercinta hingga aqu kelelahan dan lupa memakai celana.
Anehnya, Marta cuma tersenyum, bukan tersenyum malu, malah si Marta menyindir
“Abis tempur ya, Bang. Mau dong… di tembakin…”katanya tanpa ada keraguan
“Haaa…hhh ” tentu aja aqu terbelalak mendengar pernyataan itu. Malah kini aqu jadi salah tingkah dan berkeringat dingin dan bergegas ke kamar mandi di kamar tidurku.
Dua hari sudah berlalu, aku masih saja mengingat pernyataan Marta kemarin pagi, aqu tak habis pikir kenapa dia berani berkata seperti itu. Setahu aqu tuh anak paling sopan tak banyak bicara dan jarang bergaul yang aneh aneh. Ah… bodo amat lah, kalo ada kesempatan seperti itu lagi aqu tak akan menyia-nyiakannya sayang coy kalo di lewatin . Gimana tak aqu sia-siakan, Tuh anak mempunyai body yg sangat seksi, Kulit sawo matang, rambut lurus tergerai panjang. Bukannya sok bangga, dia mirip kayak bintang filem dan artis sinetron Luna Maya versi eksotis.
Akhirnya Kembali momen yg kutunggu-tunggu datang, ditambah lagi saat itu rumah kami benar benar sedang sepi-sepinya. Isteri, anak serta mertuaqu pergi arisan ke tempat keluarga almahrum mertua laki-laki di luar kota sedangkan adik iparku yang satu lagi pergi kuliah. Cuma aqu dan Marta di rumah. Sewaktu itu aqu ke kamar mandi belakang untuk urusan saluran air aqu berpapasan dgn Marta yg baru selesai mandi. Wow,esexeseks.com dia cuma menggunakan handuk menutupi buah dada dan separuh pahanya. Dia tersenyum aqupun tersenyum, seperti mengisyaratkan sesuatu. Cerita Sex.
Selagi aqu menyalurkan hajat tiba-tiba pintu kamar mandi ada yg menggedor.
“Siapa?”teriakku
“Duhhhh… kan cuma kita berdua di rumah ini, bang” sahutnya.
“Oh iya, ada apa, Taa…?”tanyaqu kemudian
“Bang, lampu di kamar aqu mati tuh benerin dong”
“agak Cepatan yaa!!”
“Oo…ok iya, bentar ya.. masih belom kelar nih” balasku sembari mengkancingkan celana dan bergegas ke kamar Marta.
Aqu mengambil kursi plastik untuk pijakan supaya aqu dapat melepas lampu yg dimaksud.
“Taa, kamu pegangin nih kursi ya?” perintahku
“OK, bang siaapp” balasnya.
“Koq kamu belom pake baju?”tanyaqu heran.
“Abisnya masih gelap, bang”
“ooo… gituuu !?”
Aqu berusaha meraih lampu di atasku. Tiba-tiba saja entah bagaimana ceritanya kursi plastik yg ku injak oleng ke arah Marta. Dan… gubraakk aqu jatuh ke ranjang, badanku menghimpit Marta.
“Ou…ou… aduhh ”apa yg terjadi. Handuk yg menutupi bagian atas badannya terbuka.
“Maaf, Taa”
“Tak apa-apa bang”
Anehnya Marta tak segera menutup handuk tersebut aqu masih berada diatas badannya, malahan dia tersenyum kepadaqu. Melihat hal seperti itu, aqu yakin dia akan memberi respon di luar dugaan. Tentu saja aja kemaluanku tegang.
Kami saling bertatap muka, entah energi apa mengalir dibadan kami, dgn santainya kucium bibirnya, Marta cuma terdiam dan tak membalas.
“Ehmm… anu malu, Bang”
Aqu tahu dia belom pernah melaqukan hal ini. kemudian aqu melumat bibirnya yg tipis merah merekah itu. Lama-kelamaan ia membalas juga, hingga idah kami saling berpagutan. Kulancarkan serangan demi serangan, dgn bimbinganku, Marta mulai terlihat biasa meladeni seranganku. Buah dada kembar miliknya kini menjadi jajahan bibir dan lidahku, kujilati, kuhisap malah kupelintir dikit.
“Taa… badan kamu bagus sekali, sayg… ouhmmm” Sembari aqu melanjutkan kebagian perut, pusar dan kini hampir mendekati daerah kemaluannya. Marta tak melarang aqu bertindak seperti itu, malah ia semakin gemas menjambak rambutku, sedikit sakit rasanya, tapi aqu berusaha diam saja.
Sungguh indah dan harum kemaluannya Marta, maklum ia baru saja selesai mandi. Rambut terawat dgn potongan tipis. Kini aqu menjulurkan lidahku memasuki lobang kemaluannya, ku hisap sekuatnya sangkin geramnya aqu. cerita selingkuh.
“Adauuu…. Sakiiit bangg” tentu saja ia meringis kesakitan.
“Oh, maaf Taa”
“Jangan kaak itu dong” rintihnya
“Ayo lanjutin lagi bang tapi pelan pelan” pintanya
“Tapi, giliran aqu sekarang yg nyerang” aturnya kemudian
Badanku kini terlentang pasrah. Marta langsung saja menyerang daerah sensitifku, menjilatinya, menghisap dan mengocok dgn mulutnya.
“Ohhh… Taa, enak kali sayg, ah…?” kalo yg ini entah ia pelajari dari mana, masa bodo ahh…!!
“Duh, gede bingitt kemaluan mu, Bang”
“Owwwhhh….”
“Bang, Marta sudah gag tahan, nih… masukin kemaluan mu, ya Bang”
“Terserah kamu sayg, abang juga gag tahan” Marta kini mengambil posisi duduk di atas tepat sedikit ke bawah perut ku. Ia mulai memegang kemaluanku dan mengarahkannya ke lobang kemaluannya. semula sedikit sulit, tapi sesudah ia melumat dan membasahinya kembali baru sedikit sedikit gampang masuknya. cerita Bokep.
“Ouuuhh… awwhhhhh….” blessss… seluruh kemaluanku amblas di dalam goa kenikmatan milik Marta.
“Aduuuh, Baaaang sakit bingitss….. awwkhhhhh” Marta mulai menggoyang dgn menopang dadaqu. Tak cuma memompa kini ia mulai dgn gerakan maju mundur sembari meremas-remas buah dadanya.
Hal tersebut menjadi perhatianku, aqu tak mau dia menikmatinya sendiri. Sembari bergoyg aqu mengambil posisi duduk, mukaqu sudah menghadap buah dadanya. Marta semakin histeris berteriak sesudah kujilati kembali buah dada indahnya.
“Akhhhh… aqu sudah tak tahan, bang. Mau keluar nih. Ahhh… ahhh… ouhhh”
“Jangan dulu Ttaaa, tahan ya bentar” cuma sekali balik kini aqu sudah berada diatas badan Marta, genjotan demi genjotan kulesakkan ke kemaluannya. Marta berteriak teriak kesakitan sembari menekan bokongku dgn kedua tumit kakinya, seolah kurang dalam lagi kulesakkan. cerita selingkuh.
“Ampuuuun… ahhhh… ahhhh… trus, Bang”
“Baaang… goygnya cepatin lagi, ahhhh… udah mau keluar nih”
Marta tak cuma merintih tapi kini sudah menarik rambut dan meremas badanku.
“Oughhhhh… abang juga mau keluar, Taa” kugoyg semakin cepat, cepat dan sangat cepat hingga jeritku dan jerit Marta membahana di ruang kamar.
Erangang panjang kami sudah mulai mMartampakan akhir pertandingan ini.
“Enak, Baaaangg….”
“Iya sayg…. ehmmmmmm” kutumpahkan spermaqu seluruhnya ke dalam kemaluan Marta dan sesudah itu ku sodorkan kemaluan ke mulutnya, kuminta ia agar membersihkannya.
“mmmmmmuaaachhhhh…” dikecupnya kemaluanku sesudah dibersihkannya dan itu pertanda permainan ini berakhir, kamipun tertidur lemas.
Kesempatan demi kesempatan kami laqukan, baik dirumah, kamar mandi, di hotel bahkan sewaktu sembari menggendongku anakku, sewaktu itu di ruang tamu. Dimanapun Marta siap dan dimanapun aqu siap.
0 komentar:
Posting Komentar