Ads

Lelaki Biadab Merebut Kehormatanku

Lelaki Biadab Merebut Kehormatanku Ini terjadi sudah cukup lama sekali sewaktu aqu masih berusia 15 tahun dan sejak saat itu semua kejadian yg bisa dibilang mengenaskan menimpaqu sehingga nasibku menjadi seperti ini, dan kepada siapa aqu harus mengadu , semoga dalem kisahku ini pembaca kisah dewasa bisa memetik nilai positif dan tentunya bisa memberi masukan juga kepadaqu.


anggap saja namaqu Prilly aqu anak terakhir dari 5 bersodara. keluargaqu terbilang miskin bapakku cuma pegawai rendah di pemerintah kota Malang , kondisi rumahku sudah tua akan tetapi posisinya di pinggir jalan dan sangat strategis.
Di rumah, aqu tinggal bersama seorang kakak lelaki, Bapak dan Ibuku, sedang kakak perempuanku dan kakak laki2 yg lain sudah berkeluarga. Masih ada lagi, kakak-kakak yg membantu Ibuku, dan kadang-kadang ada seorang tukang antar beras dari dusun yg menginap di rumahku kalo pulang terlalu larut.
Untuk menutupi beaya hidup keluarga, Ibuku terpaksa membuka warung pecel di depan rumah, lumayan kerana untuk keperluan sehari-hari keluarga bisa ditolong dari warung ini. Meskipun baru kelas 3 SMP, tubuhku termasuk besar, tinggiku sekitar 150 cm, beratku 38 kg, dan buah dadaqu sudah mulai membesar, sebesar mangga yg satu kilonya berisi dua buah, kulitku kuning langsat, bersih dan parasku terbilang manis, tubuhku proporsional, begitu kata kawan-kawanku.
Orang tuaqu mendidik dgn ketat dalem budaya jawa dan keagamaan yg sangat taat, dan tabu akan hal-hal yg berbau erotis atau mesum, lebih-lebih sampai melaqukan hal tak terpuji sebelom menikah. Terlebih lagi di usiaqu yg masih sangat muda, aqu tak pernah berani macam-macam dgn lelaki yg mencoba menaksirku. Selain itu, aqu kasihan dgn orang tuaqu, apabila ada kejadian yg sampai menyusahkan mereka berdua.
Kehidupanku berjalan datar-datar saja, sampai kejadian hitam nan kelam itu terjadi. Pada saat itu, di tengah malam mendadak aqu terbangun dari tidurku, aqu merasa napasku sesak, dan mataqu gelap, serta kaki dan tanganku sakit, ditambah perut dan dadaqu tertekan benda yg berat.
Aqu menjadi bingung dan mencoba bersuara akan tetapi tak bisa, ternyata bibirku tertutup oleh sesuatu benda, dan juga mataqu, sedang benda yg menindihku itu ternyata orang yang tak aku kenal. Tangan dan kaki yg sakit ini, ternyata dikeranakan sudah diikat dgn kuat, sehingga terasa sakit dan tak bisa bergerak. Sesudah sadar betul dari tidurku ini, aqu menyadari ada suatu peristiwa yg mengerikan akan terjadi.
Tanganku diikat di sisi atas tempat tidur, sedangkan kakiku diikat di bagian bawah sehingga kakiku terlentang. Aqu terlentang di tempat tidur dengan posisi seperti huruf “X”. Aqu merasakan bahwa sebagian pakaianku sudah tak melekat dgn benar di tubuhku, breast houlderku tersingkap, dan celana dalemku ternyata sudah tak ada di tempat yang seharusnya.
Ada tangan yg dgn kasar sedang meraba-raba kemaluan dan buah dadaqu, terutama pada kedua ujung pentil buah dadaku yg terasa digigit-gigit, ngilu-ngilu sakit tapi disertai sensasi nikmat.
Dan terdengar suara napas ngos-ngosan, sembari menggigit dan menjilat-jilat sekujur tubuhku, buah dadaqu, leherku, daun telingaqu, dan terus turun smpai kebawah. Aqu mulai menangis, kerana merasa tak bisa berbuat banya, berteriak pun tak bisa, saking ngerinya, aqu kemudian tak sadarkan diri.
Tak beberapa saat kemudian, aqu tersadarkan kembali, aqu merasa posisi tubuhku belom berubah, masih saja terlentang dgn kedua tangan dan kaki terikat pada ujung-ujung tempat tidur. Cuma saja sekarang semua pakaian yg melekat pada tubuhku sudah terlepas, sehingga aqu terlentang dgn keadaan benar benar telanjang bulat.
Aqu sedih sekali, kerana benar-benar tak mampu berbuat apa-apa untuk mempertahankan kehormatanku, sebentar lagi hidupku akan hancur, sesudah si brengsek yg tak kukenal dan tak bisa kulihat itu selesai menggauliku. Aqu benar-benar tersiksa menyadari bahwa bagian terpenting dari hidupku sebentar lagi akan direnggut paksa oleh orang brengsek yg tak kukenal.
Ternyata, pada saat semua keluargaqu sudah tertidur, ada orang yg masuk ke dalem rumah dan kemudian masuk ke kamarku yg kebetulan kuncinya cuma dari slot kayu yg dipaqukan ke daun pintu, sehingga cukup didobrak sekali saja bisa lepas.
Ternyata orang tersebut sudah cukup mengetahui keadaan rumahku. Tangan dan kakiku masih terikat, dan bibir serta mataqu pun masih tertutup, menurut perkiraanku pada saat itu kira-kira pukul 12-1 malam, aqu ketahui dari bunyi jangkrik yg sayup-sayup terdengar di kesunyian malam.
Tiba-tiba aqu merasa, tubuhku ada yg mengelus-elus dan menggeraygi, kedua buah dadaqu terasa diremas-remas dan pada bagian ujung pentilku dipelintir-pelintir. Bagian perutku terasa dijilat dan dijilat-jilat, terus menurun kebawah dan kemudian giliran kedua pahaku yg kemudian dijilat-jilat dan dikecup-mesra, terus kepangkal pahaqu, akhirnya kemaluanku yg menjadi sasaran permainan bibir dan lidah orang tersebut.
Terasa lidahnya menyapu kedua bibir kemaluanku dan sekali-sekali terasa lidahnya mencoba membelah bibir kemaluanku untuk menerobos kedalem lubang kemaluanqu. berikutnya terasa klitorisku menjadi sasaran lidahnya. Aqu tak bisa berkutik, ingin kututup pahaqu, tetapi kedua kakiku masih dipegangi dan diikat dgn kuat.
Mula-mula terasa pedih, linu dan nyeri luar datar. Lidah orang itu, menyapu bibir kemaluanku dan mencoba menerobos ke dalem lubang kemaluanqu, sembari menggigit dan menjilati kelentitku, dan kadang-kadang lidahnya terjulur ke dalem lubang kemaluanqu.
Gigitan-gigitan kecilnya mula-mula membuatku merasa sakit, tapi lama-kelamaan muncul rasa lain yg belom pernah kurasakan seumur hidupku, geli, linu, sedikit perih tapi nikmat sehingga membuat seluruh tubuhku terasa panas dingin dan hendak terbang ke angkasa.
Lama-kelamaan tanpa terasa aqu menggoyg-goygkan bokongku kerana menahan rasa geli luar biasa yg ditimbulkan dari permainan bibir dan lidahnya pada bagian-bagian paling sensitifku tersebut. Dan disedot-sedotnya juga, sehingga aqu semakin bertambah tak bisa menahan rasa gelinya, dan tangan orang itu pun tak tinggal diam, diplintir-plintirnya ujung pentil buah dadaqu, serta diremas-remasnya, sehingga menambah rasa geli sekaligus nikmat tak tertahankan.
Aqu sudah melupakan rasa taqut dan sedih, berganti dgn rasa sangat enak, nikmat sekali, sulit ku ungkapkan rasa nikmatnya. Ternyata inilah, yg disebut dgn surga dunia.
Saking tak tahannya, aqu ingin menjerit tapi tak bisa mengeluarkan suara, cuma desahan dari hidungku, tiba-tiba aqu merasakan suatu kenikmatan luar biasa yg tak bisa kulukiskan dan aqu tiba-tiba merasa hendak pipis,
“..crtiitss.., crtiitss.., crtiitss.., nyut.., nyut.., nyut..”, dan bagian dalem kemaluanku terasa berdenyut-denyut. Tubuhku menjadi kejang dan bergetar dgn hebat sampai tak terasa tubuhku tersentak-sentak dan terangkat-angkat di atas tempat tidur.
Ternyata aqu sudah mencapai yg disebut klimaks. Dan pipisku itu ternyata cairan yg menyemprot dari dalem kemaluanqu saat klimaks. Sesudah saat kenikmatan yg melandaqu usai, seluruh tubuhku terasa lemas tak bertenaga.
Kemudian terasa orang itu mulai menindihku, bibirnya terasa mengsedot-sedot leherku, bibirnya berbau aneh, ternyata itu adalah bau cairan yg keluar dari milikku.
 Tangannya meraba-raba dan meremas-remas seluruh tubuhku, terutama pada kedua bongkahan bokongku, kadang dgn halus tapi seringkali kasar, dan tiba-tiba pada pangkal pahaqu, tempat dimana tadi dijilat-jilat dan di sedot-sedotnya, terasa ada benda tumpul, keras lagi besar menggesek-gesek di antara kedua pahaqu yg sudah terkangkang itu.
Secara otomatis aqu mencoba merapatkan kedua kakiku, akan tetapi tak bisa kerana tertahan oleh ikatan pada ujung-ujung tempat tidur.
Benda tumpul itu terasa menyentuh bibir kemaluanku dan sesekali ditekankan pada klitorisku. Terasa sangat geli namun di satu sisi ada perasaan nikmat yg menjalar ke seluruh tubuhku. Tak terasa kemaluanku menjadi sangat basah dan ini ternyata disadari juga oleh orang tersebut, bahwa aqu sudah sangat siap untuk permainan selanjutnya.
Secara perlahan-lahan terasa benda tersebut menguak kedua bibir kemaluanku yg masih sangat rapat dan terasa benda tersebut memaksa masuk kedalem lubang kemaluanqu. Ternyata itu adalah kemaluan orang itu, perasaan sakit pada kemaluanku mulai terasa, pedih, terasa kemaluan orang tersebut yg ternyata sangat besar sulit menembus kemaluanku yg masih perawan, aqu mencoba menjerit, tapi cuma terdengar lenguhan dan dengusan dari hidungku saja, kerana bibirku dibekap.
Aqu mencoba berontak, tapi tak bisa, kerana kedua tangan dan kakiku terikat, benar-benar aqu merasa tak berdaya. Dan akhirnya, aqu merasa kemaluanku seakan-akan terbelah dan ulu hatiku seakan-akan disogog oleh benda tumpul, ketika orang tersebut dgn ganas dan kasar secara brutal menekan masuk dgn paksa seluruh kemaluannya kedalem lubang kemaluanku.
Terasa besar dan panjang, memadati serta mengisi setiap ujung ruang kemaluanku, sakit dan ingin pingsan rasanya bercampur aduk dalem diriku. Kemaluan yg besar itu terasa memadati dan terbenam, diam sejenak dalem kemaluanku.
Tak lama kemudian terasa orang itu mulai menggoygkan bokongnya, sehingga kemaluannya naik turun, keluar masuk, di dalam kemaluanku. Awalnya setiap kemaluannya bergerak masuk atau keluar dari kemaluanku, terasa sakit dan nyeri, akan tetapi lama kelamaan, rasa perih hilang dan berganti dgn rasa nikmat, perasaan nikmat yg sukar kulukiskan, semakin lama perasaan nikmat itu mulai menjalar ke seluruh tubuhku, sehingga aqu merasa seakan terbang ke angkasa.
Tubuhku dgn tak sadar mulai meresponsnya dgn ikut bergoyg-goyg, dan tiba-tiba tubuhku bergetar lagi dgn hebat dan bagian dalem kemaluanku kembali berdenyut-denyut dgn hebat, aqu mengalami klimaks lagi dan bahkan lebih hebat daripada sebelomnya.
Dan ternyata, orang itu masih tetap kuat dan naik turun, terus-menerus, beberapa saat kemudian, aqu mengalami klimaks lagi, lagi dan lagi, dan dia masih naik turun terus dgn stabil tanpa ada tanda-tanda akan berhenti, aqu keluar terus menerus lagi dan lagi. Sampai seluruh tubuhku terasa lemas tak bertenaga.
Aqu sekarang benar-benar terkapar tak berdaya, dgn kedua kaki yg terlentang diperkosa oleh orang tersebut sesuka hatinya. Dan orang itu, suatu saat mempercepat gerakannya, dan tiba-tiba dia merangkulku kuat-kuat, serta menjilati serta mengsedot leherku kuat-kuat, dan terasa kemaluannya berdenyut-denyut, kemudian terasa cairan hangat kental menyembur dgn derasnya membasahi rongga-rongga lubang kewanitaanku.
Dan kerana tekanan tubuhnya yg kuat serta denyutan-denyutan yg kurasakan dari kemaluannya, sehingga membuatku kembali mengalami klimaks yg kesekian kalinya secara bersamaan dgn orang tersebut.
Tubuhku bergetar dan aqupun merasakan denyutan-denyutan juga, nikmat sekali. Tubuh orang tersebut terkulai menelungkup di atas tubuh saya dgn kemaluannya yg masih terbenam di dalem lubang kewanitaanku.
Sesudah beristirahat sebentar terasa kemaluan orang tersebut yg masih terbenam di dalem kemaluanku mengeras kembali. Dan malam itu ternyata permainan belom usai, dgn semangat menggebu-gebu orang itu mengulangi lagi permainannya, demikian diulanginya sampai tiga kali lagi pada malam itu.
Aqu sungguh merasa lelah dan lemas sekali, seluruh tulang-tulangku seakan-akan serasa dilolosi, tapi di sisi lain aqu merasakan kenikmatan yg teramat sangat luar datar.
Sungguh ini suatu pengalaman pertama yg sulit kulupakan dan bahkan sampai kini pun aqu tak tahu, siapa pelaqu sebenarnya. Barang-barang di rumahku tak ada yg hilang satupun, jadi tentu saja dia bukan pencuri. Baru pada saat menjelang pagi, orang itu keluar dari kamar, dimana sebelomnya satu tali di tanganku dilepaskan simpulnya.
Dan sesudah orang itu pergi, aqu buka talinya, tangan satunya aqu lepaskan, ternyata mata dan bibirku diplester, pakai plester putih. Dan kakiku pun sudah kulepaskan. Kulihat, ada bekas-bekas warna merah di sepreiku yg putih warnanya dan tubuhku pun juga terlihat merah-merah, bekas gigitan dan sedotannya. Celana dalemku, teronggok sobek di lantai, demikian juga pakaian dan BH-ku.
Aqu merasa sedih sekali mengingat aqu sudah kehilangan milikku yg paling berharga, tapi di lain pihak ada perasaan puas yg melanda diriku dikeranakan perasaan nikmat yg baru saja kuperoleh. Aqu tak berani menkisahkan hal itu ke orang tuaqu ataupun kepada sodaraqu kerana malu dan taqut. Aqu cuma memendam kejadian ini seorang diri saja.
Kejadian ini, masih terulang lagi berkali-kali, sampai aqu tamat dari SMA dan herannya aqu tak hamil, entah diapakan oleh orang ini. Aqu sudah tak lagi merasa taqut apabila kamarku dimasuki kembali oleh orang tersebut, bahkan aqu ada semacam perasaan rindu dan kehilangan jika orang tersebut baru datang agak lama.
Aqu cuma bisa menduga bahwa perbuatan tersebut dilaqukan oleh tukang antar beras dari dusun yg memang sering bermalam di rumahku, tapi setiap aqu bertemu dgnnya, dia bersikap datar saja, seolah tak ada pernah ada kejadian apapun. Aqu sebenarnya ingin meminta pertanggung jawabannya, tetapi malu, jangan-jangan bukan dia, kerana sebenarnya aqu tak memiliki bukti apapun.
Sesudah menyelesaikan bangku SMA, aqu dilamar oleh seorang pemuda, dia bersedia menikahiku kerana menurutnya dia sangat mencintaiku dan di matanya, aqu adalah anak perempuan yg lugu, sopan, alim dan tak pernah macam-macam.
Namun apa yg sebenarnya sudah terjadi, sungguh membuatku sedih. Pemuda ini, pada malam pertama kami, menbisaiku sudah tak perawan lagi, dan dia menuduhku sudah berpengalaman. Aqu menyadari tuduhannya betul, jadi aqu diam saja dan tak menjawab. Dia bertambah marah, sehingga sering dia pulang larut malam dalem keadaan mabuk. Dalem keadaan setengah sadar itu, dia bahkan sudah mulai berani memukulku.
Aqu sadar, memang pada awalnya aqulah yg bersalah, mengapa dulu aqu tak berterus terang saja pada pemuda yg sekarang sudah menjadi suamiku ini. Lama-kelamaan aqu tak tahan lagi kerana aqu sering disakitinya, sehingga aqu pulang ke orangtuaqu dan menkisahkan tentang tabiat suamiku ini serta latar belakang perlaquannya padaqu.
Ibuku menyesali nasibku yg jelek, dan menyarankan untuk mencari jalan tengah yg terbaik. Tapi aqu sudah telanjur taqut terhadap suamiku kerana dia sudah sangat sering menyakitiku. Dan akhirnya dgn terpaksa aqu menggugatnya cerai.
SHARE

Author

Halo Pembaca Setia, Jangan Lupa Di Share Ya. Salam Mynewblogesex.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar