Lubangnya Jarang dipakai Suaminya - ini mengisahkan ibu muda yang memeknya di sentuh oleh pemuda bukan suaminya , Hania Ibu muda yang mana dia adalah istri kedua dari suaminya, malam itu hania sedang asyik di depan Televisi Cuma menggunakan daster yang tipis bahannya, terlihat BHnya juga serta bentuk celana dalam kalau di remang remang.simak kisahnya www.tempatceritasex.com
Suaminya duda sudah mempunyai anak, namanya Doni sekarang ini berumur 18 tahun. Hinggaketika ini Hania belum dapat memberikan keturunan kepada suaminya, mungkin ini yang membuat tubuh Hania tetap sexy terutama kedua buah payudaranya yang masih kencang.
Hari ini suaminya memang pulang terlambat karena harus menjamu tamunya dan Doni sendiri menginap dirumah temannya, ketika ini Hania sendirian dirumah.
Malam semakin larut, hawa dingin karena hujan dan kesepian tanpa ada yang menemani ngobrol membuat Hania mulai mengantuk, tanpa terasa Hania mulai tertidur diatas sofa.
Jam didinding mulai menunjukkan tepat jam 1, sementara Hania yang terlelap dalam tidurnya tak menyadari daster yang menutupi tubuhnya sudah tak menutupi tubuhnya secara sempurna, tali dasternya sudah tak dipundaknya melainkan sudah berada ditangannya, ini membuat kedua payudaranya nampak dengan jelas, sementara dibagian bawah sudah terangkat sehingga lembah kenikmatannya yang tertutupi oleh rambut hitampun nampak dengan jelas.
Ketika itu diluar Nampak sebuah mobil memasuki pekarangan rumah Hania , dari dalam mobil turun seorang pemuda berbadan atletis, pemuda ini kemudian membuka pintu belakang mobil, si pemudapun nampak memasukkan setengah badannya kedalam mobil, selang tak lama si pemuda dengan agak setengah menyeret membantu keluar seorang pria setengah baya dalam kondisi mabuk sekali, setelah pria setengah baya itu berada diluar mobil, pemuda itu mulai memapah pria tersebut kearah pintu rumah Hania sambil tak lupa menutup pintu mobil dan menguncinya.
Hingga didepan pintu, pemuda itu mengeluarkan kunci pintu dan membuka pintu itu sambil tetap memapah pria tersebut, sesampainya didalam pemuda itu tak lupa menutup pintu rumah dan menguncinya kembali,
Kemudian pemuda itu memapah pria tersebut menuju kamar tidur, ketika berjalan menuju kamar tidur pemuda itu menghentikan langkahnya diruangan keluarga, matanya terbelalak melihat pemandangan yang membangkitkan birahi, dia melihat kedua toket Hania yang putih dan mulus juga lembah kenikmatannya yang tertutupi oleh rambut hitam, melihat itu semua sipemudapun menelan air liurnya berkali-kali sementara, bagian bawah tubuhnya perlahan-lahan mulai begrerak.
Tanpa membuang waktu lagi pemuda itu dengan cepat memapah tubuh bossnya yang mabuk berat kearah kamar tidur, yang memang tak terlalu berjauhan dengan ruang keluarga, setelah merabhkan tubuh bossnya dan membuka sepatunya, pemuda itu keluar dari ruang tidur dan menutup pintunya, kemudian dia kembali menuju keruangan keluarga dimana Hania masih terlelap dalam tidurnya, sesampainya didepan Hania tanpa membuang waktu lagi pemuda itu mulai melepaskan baju, sepatu, celana dan celana dalamnya, sehingga tubuh atletisnya tak mengenakan sehelai benangpun. Tampak tongkol pemuda itu sudah berdiri dengan tegak sekali.
Perlahan-lahan pemuda itu mulai duduk disamping Hania , kedua tangannya mulai meremas-remas kedua toket Hania , dengan penuh nafsu pemuda itu mulai menjilati putting susu Hania dan kadang-kadang ditimpali dengan hisapan-hisapan, mulut bekerja tanganpun tak mau ketinggalan, tangan yang satu meremas-remas toket Hania , dan yang satunya mulai mengelus-elus lembah kenikmatan Hania ,
Ketika tangannya mulai menyentuh memek Hania , dia merasakan memek Hania sudah basah, nampaknya Hania sedang bermimpi dient*t, kemudian pemuda itu mulai memasukkan jari tengahnya kedalam lubang Hania yang sudah basah itu, dengan gerakan perlahan-lahan dikeluar masukkan jarinya itu dimemiaw Hania . Seluruh aksinya itu membuat Hania mulai mendesah keenakan, entah karena akibat aksi sipemuda atau karena dia sedang menikmati mimpinya.
Setelah merasakan memiaw Hania semakin basah pemuda itu kemudian mengeluarkan jari tangannya, lalu dia mulai mengangkangkan kedua kaki Hania dan mengarahkan tongkolnya kememiaw Hania , dengan perlahan-lahan sipemuda mulai mendesakkan tongkolnya kelubang memiaw Hania , sipemuda tak mau terburu-buru memasukkan tongkolnya dia takut Hania terbangun, perlahan-lahan batang tongkol sipemuda mulai masuk kedalam lubang memiaw Hania , dia merasakan memiaw Hania sangat sempit sekali,
Nampaknya memiaw Hania jarang dipakai atau kemaluan suaminya kecil sehingga lubang memiaw Hania masih sempit, sedikit demi sedikit tongkolnya mulai terbenam dilubang memiaw Hania , dengan gerakan perlahan sipemuda mulai menurunkan tubuhnya sehingga posisinya mulai menindih tubuh Hania dan kedua tangannya mulai diselipkan ketubuh Hania .
Sambil memeluk tubuh Hania dengan cukup erat dan bibirnya mulai mengulum bibir Hania , sipemuda membenamkan tongkolnya dalam-dalam kedalam lubang memiaw Hania , akibat gerakan itu Hania tersentak dan terbangun dari tidurnya, matanya terbelalak ketika melihat wajah sipemuda, tapi Hania tak bisa berteriak karena mulutnya sedang dilumat oleh sipemuda,
Hania merasakan bukan hanya mulutnya saja yand sedang dilumat tapi memiawnya pun sedang disumpal oleh tongkol sipemuda ini, dan Hania mulai merasakan sipemuda menggerakkan tongkolnya dilubang memiawnya.
Bless…sleep…bleess…sleppp…bleess….sleeeppp..
Nampak Mata Hania yang tadinya terbelalak karena kaget perlahan-lahan mulai meredup sayu, nampaknya Hania mulai merasakan kenikmatan dient*t oleh sipemuda, Hania mengenali sipemuda sebagai Toni salah seorang bawahan suaminya, yang dia tak mengerti bagaimana Toni bisa masuk kedalam rumahnya dan bagaimana Toni bisa dengan bebasnya memasukkan tongkolnya kedalam lubang memiawnya, tetapi Hania tak mau berpikir banyak tentang hal itu yang ada dalam benaknya sekarang ini adalah menikmati sodokan tongkol Toni.
“hmmhh….hhhmmmhhh….hhmmmhhhh” terdengar desahan dari mulut Hania yang masih dilumat oleh Toni, karena Toni takut kalau dia lepaskan lumatannya Hania akan berteriak.
Mata Hania mulai merem melek menikmati sodokan-sodokan tongkol Toni yang besar kalau dibandingkan dengan suaminya, melihat Hania mulai menikmati ent*tannya Toni mulai berani melepaskan lumatan dibibir Hania dan mulai menjilati leher dan telinga Hania , aksinya ini semakin membuat desahan-desahan Hania semakin menjadi.
“Hmmhhhh…..slrrppp…..hmmmm….memiaw ibu juga eenaaakkk…oohhhh….sslrrpppp….seempiitt sekali … ooohhhh….slllrrpppp…..” Toni melenguh keenakan merasakan memiaw Hania yang masih sempit sambil tetap menghisap-hisap toket Hania .
Hania merasakan kenikmatan duniawi yang belum pernah dia alami sebelumnya, selama pernikahannya dengan suaminya belum pernah dia merasakan nikmatnya dient*t, selama ini suaminya selalu mencapai kepuasan terlebih dahulu, sementara dia sendiri belum mencapai kepuasan,
Jangankan untuk mencapai klimaks, untuk merasakan keenakan saja Hania belum pernah merasakannya, berbeda dengan ketika ini ketika memiawnya disodok-sodok oleh tongkol Toni yang memang dalam ukuran saja lebih besar dan lebih panjang dari punya suaminya, apalagi Toni masih muda.
Kedua insan ini sudah tak ingat apa-apa lagi selain menikmati persetubuhan mereka yang semakin menggila, Toni semakin cepat mengeluar masukkan tongkolnya didalam lubang memiaw Hania yang semakin basah, sementara Hania sendiri dengan semangat 45 menggoyangkan pantatnya mengimbangi gerakan Toni, keringat sudah mengalir dari kedua tubuh mereka.
Toni mengikuti kemauan Hania dengan menekan lebih dalam tongkolnya dilubang memiaw Hania , dia merasakan ujung kepala tongkolnya menyentuh bagian paling dalam memiaw Hania .
“Aaagghhh…akuuu..sudah tak tahan laaagiiii…ouugghhhh…tooniiiiii……aku mau keluar…ough enaaaaakkkk sekali tongkollmuuuu…..aaaagghhhhhh…..Toni ….akuuu…keluaaarrrrr……… aaaaghhhhhhh.” Hania mengerang.
Srrr…..cccrooooot….ssssrrrrr…….. akhirnya Hania mencapai puncak kenikmatannya, tubuhnya mengejang ketika dia mencapai kepuasannya, memeknya berdenyut-denyut ketika mengeluarkan lahar kenikmatannya, Toni sendiri merasakan memek Hania seperti meremas-remas tongkolnya, Tonipun lalu menekan lebih dalam tongkolnya dan membiarkan tongkolnya terbenam sebentar didalam lubang memiaw Hania .
Hania memeluk erat-erat Toni, sementara kakinya dia kaitkan dengan erat dibelakang pinggul Toni, sehingga tongkolnya Toni semakin terbenam dimemiawnya, beberapa ketika kemudian Hania melepaskan pelukan dan kaitan kakinya ditubuh Toni, sementara diwajahnya terpancar kepuasan.
“Toni kamu betul-betul hebat, selama ini belum pernah saya mengalami nikmatnya mengent*t,” Hania berbisik ditelinga Toni.
“Saya juga merasa enak ngent*tt ibu, memiaw ibu sangat sempit. “ Toni menimpali bisikan Hania , sambil dengan perlahan-lahan mulai memaju mundurkan lagi tongkolnya.
“Hmmm…aahh..kamu belum keluar.” Hania bertanya, karena dia merasakan tongkol Toni masih keras.
“Hmm..aku pikir kamu sudah selesai”.
“Hmm..aku pikir kamu sudah selesai”.
“Belum, ibu masih mau lagi?” tanya Toni.
“He..he..kita coba saja, apa saya bisa buat ibu puas lagi atau tidak.” Jawab Toni sambil mulai mempercepat gerakannya, sementara tangannya mulai meremas-remas kedua bukit toket Hania .
“Kita tukar posisi, biar aku yang menggenjot tongkolmu, sekarang kamu duduk.” Hania menimpalinya, karena dia sendiri tak mau membuang kesempatan ini.
Toni kemudian menarik tubuh Hania tanpa melepaskan tongkolnya dari lubang memiaw Hania , dengan sedikit berputar Tonipun lalu duduk disofa, sementara posisi Hania sekarang sudah dipangkuannya, dengan posisi ini Toni lebih leluasa untuk bermain di susunya Hania , kedua tangannya dengan penuh nafsu meremas-remas kedua bukit kembar Hania , mulutnyapun ikutan beraksi, kedua putting susu Hania bergiliran dijilati dan dikulum serta dihisap-hisap oleh Hania ,
Aksi Toni ini perlahan-lahan mulai membangkitkan kembali birahi Hania , dengan perlahan-lahan Hania mulai menaikturunkan pinggulnya, gesekan-gesekan tongkol Toni didinding memiawnya membuat birahinya kembali memuncak dengan cepat.
“Ouuughhh….Toniiiii……hiisaaaapppp….tteeeteeekkku…. .ooughhhh…yyaaachhh….begitu… aaaghhhh… tongkolmu enak sekaaaliii…” Hania mengerang sambil mempercepat gerakan naik turunnya.
“Klo mau keluar kamuuuuu….kkassiih…tahuuu…yaachhhh…..” Hania berbisik di telinga Toni.
“Hmmhhh…ssslllrpppp…..hhmmmmhh….ok…..aaaagghhhhh., …….” Toni menjawab sambil tetap menghisap-hisap tetek Hania .
Hania betul-betul menikmati persetubuhannya ini, gerakkannya semakin cepat dan semakin tak beraturan, lenguhan-lenguhan kenikmatan mereka berduapun semakin kerap terdengar, menikmati persetubuhan ini mereka berdua lupa dengan status mereka, dalam pikiran mereka hanya satu bagaimana mencapai kepuasan persetubuhan ini.
“Ouughhh…Toniiiiii……akkuuuu….mauuuuu,……keellluuaaa rrr…lagi…oooohhhhh….aaaagghhh enaaaakkkkk sssekkaaaaallliiii…..penismuuuu…” Hania mengerang ketika dia merasa bahwa dia akan mencapai lagi puncak kenikmatannya.
Sementara itu Toni juga merasa bahwa dia akan mencapai puncak kenikmatannya, Tonipun membantu Hania yang akan mencapai puncak kenikmatannya dengan memegang pinggul Hania dan membantu menggerakkan pinggul Hania naik turun dengan cepat.
“Ouuughhhhh…Buuu….aaakkkuuuu jugaaa…mau kelluaaaarrr…..aaaagghhhhhh….. memiaw ibuuuu… enaaakkk sekaaalliiiii……ooougghhhh….buuuu…aku gak taaahhaaannn…laagi.” Tonipun mengerang merasakan puncak orgasmenya yang sudah diujung kepala kon**lnya.
Crooootttt….creooottt….sssrrr…..ccroooottt……..
tongkol Toni menyemprotkan airmaninya didalam lubang memiaw Hania , berbarengan dengan memiaw Hania menyemprotkan lahar kenikmatannya, Hania merasakan hangatnya sperma Toni didinding lubang memiawnya, sementara Toni merasakan hangat dibatang tongkolnya karena disiram oleh lahar kenikmatan Hania .
Keduanya berpelukan dengan erat menikmati ketika-ketika terakhir puncak kenikmatan dari persetubuhan mereka, kedua bibir mereka berpagutan dengan mesra, Hania sendiri dengan perlahan-lahan menggoyangkan pinggulnya menikmati sisa-sisa kenikmatan dari tongkol Toni.
Tak lama berselang Hania beranjak dari pangkuan Toni, dari lubang memiawnya nampak cairan putih mulai mengalir perlahan, sementara tongkol Toni yang mulai mengkerut tampak mengkilat karena cairan kenikmatan Hania , keduanya kemudian beranjak menuju kekamar mToni untuk membersihkan diri.
Setelah membersihkan diri keduanya kembali keruangan keluarga dan mulai mengenakan pakaian mereka, lalu Toni berpamitan pulang, ditimpali oleh Hania dengan kecupan mesra dibibirnya, dan bisikan mesra ditelinganya, “ Terimakasih yach, atas malam yang indah ini”
Dibalas oleh Toni dengan senyuman dan kata-kata yang menggoda,” Kalau ibu ingin kenikmatan lagi, hubungi saya saja”
Setelah Toni pulang, Hania menuju kamar tidurnya, malam ini Hania tidur dengan lelap dimulutnya terukir senyum kepuasan.
0 komentar:
Posting Komentar